Laman

Thursday 14 August 2014

Cerpen "Naomi Aga"

Naomi Aga
(Cinta Tak Harus Memiliki)

Karya : Nur Cholifah Ferdayani

“happy birthday Rumi … happy birthday Rumi , happy birthday, happy birthday, happy birthday Rumi. Happy birthday Rumi… yeeeee” sorak Naomi dan 5 orang sahabat yang lainnya,

Naomi dan ke-5 sahabatnya merayakan ulang tahun Rumi sahabat mereka yang ke 17 tahun. Merayakan ulang tahun dengan sederhana tetapi penuh kesan itulah yang selalu dilakukan Naomi dan ke-5 sahabatnya. Naomi, Fina, Tifa, Rumi, Yastin, dan Sita mereka bersahabat sejak SMP. Pada awalnya mereka saling membenci satu sama lain. Hari demi hari telah dilewati permusuhan itu berbuah persahabatan yang terjalin sudah 4 tahun lamanya.

Sebelum tiup lilin Rumi pun berdoa “semoga persahabatan kami langgeng , aminnn” .

“yeee, potong kuenya potong kuenya” sorak Yastin dan Sita yang sedari tadi ingin menyicipi kue dengan balutan coklat itu.

“first Cake untuk ortu “, kata Naomi

Rumi memberi first cakenya untuk ibu dan bapaknya. Acara dilanjutkan dengan menyuapi sahabat sahabatnya. Sulitnya mendapatkan waktu untuk bertemu karena saat ini mereka semua terpisah sekolah Naomi, Rumi, dan yastin berada di SMA yang sama sedangkan Fina, Tifa, dan Sita di SMA yang berbeda, itulah yang membuat canda dan tawa selalu hadir dalam pertemuan mereka,

“gimana kamu sekarang, Fin? Berapa cowokmu? “ Tanya yastin

“Cuma 1 kok…” jawab Fina

“ya 1 yang ketahuan yang gak ada 5, hahaha “ celetuk Rumi

“eh, 3 yang gak ketahuan…” jawab Fina

“WAW, eh kemarin Sita baru jadian lo…..” kata Tifa

“sama siapa? Wah gak cerita cerita dia” kata Naomi

“ya ini mau cerita , aku sama Edo sekarang.. “ jawab Sita

“ciyeee, la kamu Fa masih sama Rizky?” Tanya Fina

“ya dung….” Jawab Tifa

“wah langgeng juga, Yas kamu gimana?” Tanya Fina kepo

“masih sama Adit kok tenang aja, eh tapi kok jadi ngomongin cowok gini sih. Gak enak sama Naomi?” kata Yastin

“kok Naomi aja aku gak?” sahut Rumi

“ah, kamu kan udah ada calonnya. Gimana kamu dengan mu Naomi? masih suka sama kak Aga ?” kata Sita

Naomi hanya tersenyum, ia tak ingin mengingat Aga tapi karna di ingatkan oleh sahabat-sahabatnya ia pun jadi memikirkan Aga.

**
Aga adalah senior Naomi sejak SMP. Naomi menyukai Aga sejak kelas 1 SMP, entah apa yang membuat Naomi tertarik kepada Aga. Aga bukanlah lelaki yang baik, ia kasar kepada juniornya, penampilannya juga tak menarik, sahabat-sahabatnya juga heran kenapa Naomi bisa menyukai lelaki seperti itu. Naomi sendiri juga tak tahu, mungkin inilah yang dinamakan cinta itu buta. Aga juga adalah seorang ketua Osis, mungkin ini yang membuat Naomi memutuskan untuk menyembunyikan perasaannya hingga setahun lamanya, karena Naomi tak suka banyak orang tahu tentang dirinya.

Ketika ia baru duduk di kelas 2 dan Aga di kelas 3, Aga berpacaran dengan Rina teman sekelasnya, saat itulah Naomi merasakan yang namanya patah hati. Hidup Naomi bagaikan layang-layang tanpa tali, melayang tanpa arah. Ia memutuskan untuk melupakan Aga, hingga di 3 bulan upayanya melupakan Aga, ia mendapatkan kabar Aga telah putus dengan Rina. Hal itu membuat Naomi kembali lagi untuk menyukai Aga, tapi tetap saja Naomi tak berani untuk mengungkapkannya, ia memutuskan untuk bersembunyi lagi hingga saat kelulusan Aga.

Aga melanjutkan sekolahnya di SMA Gugus Teladan yang berada tak jauh dari SMP mereka. Ketika mendengar Aga bersekolah di SMA Gugus Teladan, Naomi pun bertekat untuk besekolah disana juga ketika ia lulus nanti.

Selama tak satu sekolah lagi Naomi sulit sekali bertemu dengan Aga, ia hanya bisa melepas kerinduannya dengan melihat notif di facebooknya Aga. 3 bulan berlalu, ketika Naomi ingin melihat profil facebook Aga, Naomi sangat Shock saat ia melihat kiriman di facebook Aga. Mereka semua memberi ucapan selamat,

“cie yang udah jadian sama Mae ditunggu M2M nya” kiriman salah satu teman Aga.

Naomi penasaran dengan wanita yang di panggil Mae itu, lalu ia mencari-cari di beranda Aga maupun di beranda teman-teman Aga. Ia pun menemukan wanita yang di panggil Mae itu,

“cantik, cabi, berprestasi” gumam Naomi sedih.

Naomi mulai berputus asa, ia memang tak ada apa-apanya di bandingkan dengan wanita yang bernama Mae itu. Sahabat-sahabatnya tak tega melihat Naomi yang ceria berubah menjadi murung begini, dan mereka berjanji tak lagi membicarakan tentang Aga.

1 tahun kemudia, Naomi besekolah dimana Aga juga bersekolah disana. Naomi berusaha untuk melupakan dan membuang perasaannya, tapi waktu 8 bulan tak cukup untuk itu. Ia selalu berusaha untuk tak bertemu Aga, ia selalu menghindar tapi semakin menghindar takdir semakin mempertemukan mereka. Naomi tak kuat melihat Aga jalan bersama wanita itu.

Setiap kali sehabis bertemu, Naomi selalu melamun di bawah pohon ditemani sahabat-sahabatnya. Diam-diam ternyata ada salah satu seniornya yang selalu memperhatikan dia. Andi itulah nama yang tertera di seragam pria itu. Andi adalah salah satu teman sekelas Aga, selama 1 semester ini Andi selalu memperhatikan Naomi dari kejauhan. Penasaran dengan Naomi dan ingin berkenalan dengannya, Andi mulai mendekati Naomi. Hari demi hari, selangkah demi selangkah Andi mendekati Naomi, dan Naomi pun mulai menerima kehadiran Andi. Dengan dukungan sahabat-sahabatnya Naomi pun berusaha untuk bisa membukan hati lagi. Naomi berusaha untuk menyukai Andi.

1 tahun perkenalan mereka, Naomi sudah mulai menyukai Andi dan bisa melupakan Aga, tapi ternyata Andi bukanlah pria baik. Dia memepermainkan perasaan Naomi, selama ini Naomi dijadikan olehnya untuk barang taruhan. Mengetahui hal itu Naomi sangat kecewa dan sakit hati sama Andi, dan tak ingin bertemu lagi dengan Andi.

Saat Naomi sedang menunggu sahabat-sahabatnya di bawah pohon, Aga lewat di depannya dan tersenyum padanya. Naomi tertegun, ia hanya diam tak membalas senyuman Aga.

“ada apa ini? dan perasaan apa ini? Kak Aga senyum sama aku?” gumam Naomi dalam hati.

Tiba-tiba Naomi menjadi senyum-senyum sendiri, yang membuat bingung sahabat-sahabatnya yang baru saja datang. Naomi pun menceritakan kejadian tadi kepada sahabat-sahabatnya itu.

“ya allah, Naomi…. Dengan sebesit senyuman darinya udah buat kamu riang lagi, kak Aga memang cepat buat kamu riang dan cepat juga buat kamu sedih” kata Rumi.

Mendengar kata sahabatnya itu Naomi kembali murung.

“yah, yah, yah kenapa lagi ini anak tadi riang banget eh tiba-tiba murung lagi. Labil banget” kata yastin

“udahlah Naomi, cinta tak harus memiliki, jangan salah kan cinta karna hati tak pernah salah memilih cinta” kata Rumi

Mendengar penjelasan sahabat-sahabatnya itu, Naomi menyadari ia mencintai Aga tapi ia tak harus memilikinya. Naomi tak lagi ragu dan sakit akan perasaannya.

1 bulan menjelang US, Naomi berusaha mencari informasi lagi tentang Aga. Ternyata Aga akan melanjutkan Study nya di jerman seketika itu Naomi mendadak menjadi sedih ia menyadari bahwa ia akan benar-benar terpisah dengan Aga. Lalu ia mencari cara untuk bisa dekat dengannya dengan waktu yang tersisa ini, dan ia pun mendapatkan pin BBM Aga. Tak memerlukan waktu yang lama setelah Naomi invite langsung di acc oleh Aga. Naomi ingin mencoba ngechat Aga tapi dia bingung memulai dari mana, tapi ternyata Aga duluan lah yang ngechat Naomi, Naomi pun dengan sigap membalasnya. Sejak saat itu Naomi tak takut lagi untuk menegur Aga.

***
“eh di Tanya malah ngelamun….” Kata Sita

“eh, apa ?” sahut Naomi

“tu kan, kamu ngelamunin sapa, hayo ? kak Aga ya ??” ejek Sita. Naomi hanya membalas dengan senyuman

“tinggal sehari lagi, besok Hari perpisahan dan besok juga kak Aga akan berangkat ke jerman. Apa yang akan kamu lakukan Naomi?” jelas Yastin

Naomi tak menjawab pertanyaan Yastin, ia bingung ingin menjawab apa. Karna sangat senangnya ia bisa dekat dengan Aga,membuat ia lupa waktunya untuk bertemu Aga tinggal sehari lagi.

Sesampainya di rumah Naomi membuka buku Diary nya. Lalu ia membaca dan mengingat masa-masa SMP dulu. Halaman pertama pada buku diary itu sudah terisi cerita tentang Aga.

“apa aku harus ngasih ini ya ke kak Aga?”fikir nya.

Keesokan harinya, Aula sekolah sudah dipenuhi oleh siswa/siswi Gugus Teladan untuk merayakan acara Perpisahan kelas XII. Saat acara sesi foto, Naomi dan sahabat-sahabatnya menemui Aga.

“kak Aga, boleh minta foto bareng?” Tanya Yastin

“boleh, “ jawab Aga

Mereka pun berfoto bareng, pada kesempatan itu Naomi memberikan bikisan kado yang ia bawa untuk Aga.

“kak ini buat kakak, selamat ya kak” kata Naomi sambil tersenyum

“ini apa dek? Makasih ya” ucap Aga

Yastin dan Rumi pun meminta agar Naomi dan Aga foto berdua dan Aga pun tak menolaknya. Naomi sangat senang, senyuman Aga dan Naomi dalam foto itu akan menjadi kenangan terindah buat Naomi.