Naomi Aga
(Cinta Tak Harus Memiliki)
Karya : Nur
Cholifah Ferdayani
“happy
birthday Rumi … happy birthday Rumi , happy birthday, happy birthday, happy
birthday Rumi. Happy birthday Rumi… yeeeee” sorak Naomi dan
5 orang sahabat yang lainnya,
Naomi
dan ke-5 sahabatnya merayakan ulang tahun Rumi sahabat mereka yang ke 17 tahun.
Merayakan ulang tahun dengan sederhana tetapi penuh kesan itulah yang selalu
dilakukan Naomi dan ke-5 sahabatnya. Naomi, Fina, Tifa, Rumi, Yastin, dan Sita
mereka bersahabat sejak SMP. Pada awalnya mereka saling membenci satu sama lain.
Hari demi hari telah dilewati permusuhan itu berbuah persahabatan yang terjalin
sudah 4 tahun lamanya.
Sebelum
tiup lilin Rumi pun berdoa “semoga persahabatan kami langgeng , aminnn” .
“yeee,
potong kuenya potong kuenya” sorak Yastin dan Sita yang sedari
tadi ingin menyicipi kue dengan balutan coklat itu.
“first
Cake untuk ortu “, kata Naomi
Rumi
memberi first cakenya untuk ibu dan bapaknya. Acara dilanjutkan dengan menyuapi
sahabat sahabatnya. Sulitnya mendapatkan waktu untuk bertemu karena saat ini
mereka semua terpisah sekolah Naomi, Rumi, dan yastin berada di SMA yang sama
sedangkan Fina, Tifa, dan Sita di SMA yang berbeda, itulah yang membuat canda
dan tawa selalu hadir dalam pertemuan mereka,
“gimana
kamu sekarang, Fin? Berapa cowokmu? “ Tanya yastin
“Cuma
1 kok…” jawab Fina
“ya
1 yang ketahuan yang gak ada 5, hahaha “ celetuk Rumi
“eh,
3 yang gak ketahuan…” jawab Fina
“WAW,
eh kemarin Sita baru jadian lo…..” kata Tifa
“sama
siapa? Wah gak cerita cerita dia” kata Naomi
“ya
ini mau cerita , aku sama Edo sekarang.. “ jawab Sita
“ciyeee,
la kamu Fa masih sama Rizky?” Tanya Fina
“ya
dung….” Jawab Tifa
“wah
langgeng juga, Yas kamu gimana?” Tanya Fina
kepo
“masih
sama Adit kok tenang aja, eh tapi kok jadi ngomongin cowok gini sih. Gak enak
sama Naomi?” kata Yastin
“kok
Naomi aja aku gak?” sahut Rumi
“ah,
kamu kan udah ada calonnya. Gimana kamu dengan mu Naomi? masih suka sama kak
Aga ?” kata Sita
Naomi
hanya tersenyum, ia tak ingin mengingat Aga tapi karna di ingatkan oleh
sahabat-sahabatnya ia pun jadi memikirkan Aga.
**
Aga
adalah senior Naomi sejak SMP. Naomi menyukai Aga sejak kelas 1 SMP, entah apa
yang membuat Naomi tertarik kepada Aga. Aga bukanlah lelaki yang baik, ia kasar
kepada juniornya, penampilannya juga tak menarik, sahabat-sahabatnya juga heran
kenapa Naomi bisa menyukai lelaki seperti itu. Naomi sendiri juga tak tahu,
mungkin inilah yang dinamakan cinta itu buta. Aga juga adalah seorang ketua
Osis, mungkin ini yang membuat Naomi memutuskan untuk menyembunyikan
perasaannya hingga setahun lamanya, karena Naomi tak suka banyak orang tahu
tentang dirinya.
Ketika
ia baru duduk di kelas 2 dan Aga di kelas 3, Aga berpacaran dengan Rina teman
sekelasnya, saat itulah Naomi merasakan yang namanya patah hati. Hidup Naomi
bagaikan layang-layang tanpa tali, melayang tanpa arah. Ia memutuskan untuk
melupakan Aga, hingga di 3 bulan upayanya melupakan Aga, ia mendapatkan kabar
Aga telah putus dengan Rina. Hal itu membuat Naomi kembali lagi untuk menyukai
Aga, tapi tetap saja Naomi tak berani untuk mengungkapkannya, ia memutuskan
untuk bersembunyi lagi hingga saat kelulusan Aga.
Aga
melanjutkan sekolahnya di SMA Gugus Teladan yang berada tak jauh dari SMP
mereka. Ketika mendengar Aga bersekolah di SMA Gugus Teladan, Naomi pun
bertekat untuk besekolah disana juga ketika ia lulus nanti.
Selama
tak satu sekolah lagi Naomi sulit sekali bertemu dengan Aga, ia hanya bisa
melepas kerinduannya dengan melihat notif di facebooknya Aga. 3 bulan berlalu,
ketika Naomi ingin melihat profil facebook Aga, Naomi sangat Shock saat ia
melihat kiriman di facebook Aga. Mereka semua memberi ucapan selamat,
“cie
yang udah jadian sama Mae ditunggu M2M nya” kiriman salah
satu teman Aga.
Naomi
penasaran dengan wanita yang di panggil Mae itu, lalu ia mencari-cari di
beranda Aga maupun di beranda teman-teman Aga. Ia pun menemukan wanita yang di
panggil Mae itu,
“cantik,
cabi, berprestasi” gumam Naomi sedih.
Naomi
mulai berputus asa, ia memang tak ada apa-apanya di bandingkan dengan wanita
yang bernama Mae itu. Sahabat-sahabatnya tak tega melihat Naomi yang ceria
berubah menjadi murung begini, dan mereka berjanji tak lagi membicarakan
tentang Aga.
1
tahun kemudia, Naomi besekolah dimana Aga juga bersekolah disana. Naomi
berusaha untuk melupakan dan membuang perasaannya, tapi waktu 8 bulan tak cukup
untuk itu. Ia selalu berusaha untuk tak bertemu Aga, ia selalu menghindar tapi
semakin menghindar takdir semakin mempertemukan mereka. Naomi tak kuat melihat
Aga jalan bersama wanita itu.
Setiap
kali sehabis bertemu, Naomi selalu melamun di bawah pohon ditemani
sahabat-sahabatnya. Diam-diam ternyata ada salah satu seniornya yang selalu
memperhatikan dia. Andi itulah nama yang tertera di seragam pria itu. Andi adalah
salah satu teman sekelas Aga, selama 1 semester ini Andi selalu memperhatikan
Naomi dari kejauhan. Penasaran dengan Naomi dan ingin berkenalan dengannya, Andi
mulai mendekati Naomi. Hari demi hari, selangkah demi selangkah Andi mendekati
Naomi, dan Naomi pun mulai menerima kehadiran Andi. Dengan dukungan
sahabat-sahabatnya Naomi pun berusaha untuk bisa membukan hati lagi. Naomi
berusaha untuk menyukai Andi.
1
tahun perkenalan mereka, Naomi sudah mulai menyukai Andi dan bisa melupakan
Aga, tapi ternyata Andi bukanlah pria baik. Dia memepermainkan perasaan Naomi,
selama ini Naomi dijadikan olehnya untuk barang taruhan. Mengetahui hal itu
Naomi sangat kecewa dan sakit hati sama Andi, dan tak ingin bertemu lagi dengan
Andi.
Saat
Naomi sedang menunggu sahabat-sahabatnya di bawah pohon, Aga lewat di depannya
dan tersenyum padanya. Naomi tertegun, ia hanya diam tak membalas senyuman Aga.
“ada
apa ini? dan perasaan apa ini? Kak Aga senyum sama aku?”
gumam Naomi dalam hati.
Tiba-tiba
Naomi menjadi senyum-senyum sendiri, yang membuat bingung sahabat-sahabatnya
yang baru saja datang. Naomi pun menceritakan kejadian tadi kepada
sahabat-sahabatnya itu.
“ya
allah, Naomi…. Dengan sebesit senyuman darinya udah buat kamu riang lagi, kak
Aga memang cepat buat kamu riang dan cepat juga buat kamu sedih”
kata Rumi.
Mendengar
kata sahabatnya itu Naomi kembali murung.
“yah,
yah, yah kenapa lagi ini anak tadi riang banget eh tiba-tiba murung lagi. Labil
banget” kata yastin
“udahlah
Naomi, cinta tak harus memiliki, jangan salah kan cinta karna hati tak pernah
salah memilih cinta” kata Rumi
Mendengar
penjelasan sahabat-sahabatnya itu, Naomi menyadari ia mencintai Aga tapi ia tak
harus memilikinya. Naomi tak lagi ragu dan sakit akan perasaannya.
1
bulan menjelang US, Naomi berusaha mencari informasi lagi tentang Aga. Ternyata
Aga akan melanjutkan Study nya di jerman seketika itu Naomi mendadak menjadi
sedih ia menyadari bahwa ia akan benar-benar terpisah dengan Aga. Lalu ia
mencari cara untuk bisa dekat dengannya dengan waktu yang tersisa ini, dan ia
pun mendapatkan pin BBM Aga. Tak memerlukan waktu yang lama setelah Naomi
invite langsung di acc oleh Aga. Naomi ingin mencoba ngechat Aga tapi dia
bingung memulai dari mana, tapi ternyata Aga duluan lah yang ngechat Naomi,
Naomi pun dengan sigap membalasnya. Sejak saat itu Naomi tak takut lagi untuk menegur
Aga.
***
“eh
di Tanya malah ngelamun….” Kata Sita
“eh,
apa ?” sahut Naomi
“tu
kan, kamu ngelamunin sapa, hayo ? kak Aga ya ??”
ejek Sita. Naomi hanya membalas dengan senyuman
“tinggal
sehari lagi, besok Hari perpisahan dan besok juga kak Aga akan berangkat ke
jerman. Apa yang akan kamu lakukan Naomi?” jelas Yastin
Naomi
tak menjawab pertanyaan Yastin, ia bingung ingin menjawab apa. Karna sangat
senangnya ia bisa dekat dengan Aga,membuat ia lupa waktunya untuk bertemu Aga
tinggal sehari lagi.
Sesampainya
di rumah Naomi membuka buku Diary nya. Lalu ia membaca dan mengingat masa-masa
SMP dulu. Halaman pertama pada buku diary itu sudah terisi cerita tentang Aga.
“apa
aku harus ngasih ini ya ke kak Aga?”fikir nya.
Keesokan
harinya, Aula sekolah sudah dipenuhi oleh siswa/siswi Gugus Teladan untuk
merayakan acara Perpisahan kelas XII. Saat acara sesi foto, Naomi dan sahabat-sahabatnya
menemui Aga.
“kak
Aga, boleh minta foto bareng?” Tanya Yastin
“boleh,
“ jawab Aga
Mereka
pun berfoto bareng, pada kesempatan itu Naomi memberikan bikisan kado yang ia
bawa untuk Aga.
“kak
ini buat kakak, selamat ya kak” kata Naomi
sambil tersenyum
“ini
apa dek? Makasih ya” ucap Aga
Yastin
dan Rumi pun meminta agar Naomi dan Aga foto berdua dan Aga pun tak menolaknya.
Naomi sangat senang, senyuman Aga dan Naomi dalam foto itu akan menjadi
kenangan terindah buat Naomi.