BAB 10
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
A. Proses Berakhirnya
Kekuasan Jepang di Indonesia
Menjelang
tahun 1944, posisi jepang dalam perang pasifik mulai terjepit. Satu per satu
daerah jajahan jepang dapat direbut oleh sekutu. Ketika pada bulan juli 1944
Pulau Saipan pada gugusan Kepulauan Marina jatuh ketangan sekutu. Bagi sekutu
pulau teersebut sangat penting karena jarak Saipan-Tokyo dapat dicapai oleh
pesawat pengebom B 29 USA. Hal itu menyebabkan kegoncangan dalam masyarakat jepang.
Akibat
faktor yang tidak menguntungkan tersebut, menyebabkan jatuhnya kabinet Tojo
pada tanggal 17 juli 1944 dan digantikan oleh Jendral Kuniaki Koiso. Untuk
mempertahankan kedudukannya dan agar rakyat Indonesia mau membantu jepang, maka
Jendral Koiso memberi janji kemerdekaan pad tanggal 7 september 1944 dan
sebagai relasinya dibentuk BPUPKI.
Letnan
Jendral Kumakici Harada pada tanggal 1 maret 1945 mengumumkan pembentukan
BPUPKI atau Dokuritsu Jumbi Coosakai.
Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari dan manyelidiki hal-hal yang penting yang
berhubungan dengan berbagai hal yang menyangkut pembentukan negaara Indonesai
merdeka.
BPUPKI memiliki anggota sebanyak 67 orang bangsa indonesai
ditambah 7 orang dari golongan jepang. BPUPKI diketuai oleh dr. K.T.R. Radjiman
Wediodiningrat dan dibantu oleh 2 orang ketua muda yaitu R.P. suroso dan
ichibangse dari jepang. Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 mei 1945 di
gedung cuo sangi in, jalan pejambon
Jakarta (sekarang gedung Departemen Luar Negeri).
BPUPKI mengadakan
siding sebanyak 2 kali. Siding pertama berlangsung antara 29 mei – 1 juni 1945
membahas rumusan dasar Negara. Siding kedua berlangsung tanggal 10-16 juli 1945
membahas batang tubuh UUD Negara indonesai merdeka.
BPUPKI
dibubarkan pada tanggal 7 agustus 1945
dan sebagai gantinya dibentuk PPKI atau Dokuritsu
Jumbi Inkai. Diketuai oleh Ir. Soekarno.
B. Arti Penting Sidang-Sidang
BPUPKI dan PPKI bagi Persiapan Kemerdekaan dan Pembentukan Negara Indonesai
Pada siding
pertam BPUPKI pada tanggal 29 mei-1 juni 1945, tenyata ada tiga pembicarakan
mengenai dasar Negara. Ketiga pembicara tersebut adalah Mr. Mohammad Yamin, Prof.
Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
Pada
siding tanggal 29 mei 1945, Mr. Mohammad Yamin mengajukan lima rancangan dasar
Negara Indonesia merdeka yang akan disebutnya Lima Asas Dasar NKRI. Sebagai
berikut :
- peri
kebangsaan
- peri
kemanusiaan
- peri
ketuhanan
- peri
kerakyatan
- kesejahteraan
rakyat
Pada tanggal 31 mei 1945 Prof.
Dr. Mr. Supomo mengajukan lima rancangan dasar Negara Indonesia merdeka yaitu :
- persatuan
- kekeluargaan
- mufakat
dan demokrasi
- musyawarah,
dan
- keadilan
social
Pada tanggal 1 juni 1945 Ir.
Soekarno mengajukan lima rancangan dasar Negara
Indonesia merdeka, yaitu :
- kebangsaan
Indonesia
- internasionalisme
atau peri kemanusiaan
- mufakat
dan demokrasi
- kesejahteraan
social, dan
- ketentuan
yang maha esa
Pada sidang tersebut, Ir.
Soekarno juga menyampaikan nama bagi dasar Negara Indonesia yaitu pancasila,
trisila, atau ekasila. Ir. Soekarno memberinya nama pancasila yang artinya lima
dasar. Oleh karena itu setiap tanggal 1 juni diperingati sebagai hari lahirnya
pancasila.
Setelah sidsng resmi pertama, ada
masa reses hingga tanggal 10 juli 1945. pada masa reses itu, diselenggarakan
sidang tidak resmi yang membahas rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang dihadiri oleh 38 orang BPUPKI.
Selanjutnya
dibentuk panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang, sehingga dikenal
dengan nama panitia sembilan. Anggota panitia sembilan yaitu:
- Ir.
Soekarno
- Drs.
Mohammad Hatta
- Mr.
Mohammd yamin
- Mr.
ahmad subardjo
- Mr.
A. A. maramis
- Abdul
kadir muzakir
- wachid
hasyim
- h.
agus salim
- abikusno
tjokrosujoso
Panitia sembilan
diketuai oleh Ir. Soekarno dan bertugas menampung saran-saran, usul-usul, dan
konsep-konsep para anggota. Pada tanggal 22 juni 1945, panitia sembilan
bersidang dan menghasilkan keputusan-keputuasan berikut:
- Suatu
rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan Negara Indonesia
merdeka, yang akhirnya diterima dengan surat bulat dan ditandatangani.
Oleh Mr. Mohammad Yamin hasil panitia sembilan diberi nama Jakarta charter atau piagam
Jakarta. Berikut ini isi piagam Jakarta.
- ketuhanan
dengan kewijaban menjalankan syariat-syariat islam bagi para pemeluknya.
- kemanusiaan
yang adil dan beradab.
- persatuan
Indonesia.
- kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan.
- Keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta perlu diadakan
perubahan pada sila pertama yaitu dari “ ketuhanan dengan kewajiban menjalakan
syariat-syariat islam bagi para pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha esa”.
Perubahan yang seperti ini cukup beralasan karena masyarakat Indonesia menganut
agama yang heterogen.
- rancangan
undang-undang dasar, termasuk pembukaan atau preambulnya yang disusun oleh
penitia perancangan undang-undang dasar yang diketuai Prof. Dr. Mr.
Supomo.
Panitia perancangan UUD yang
diketuai oleh Ir. Soekarno menyetujui piagam jakara sebagai inti pembukaan UUD.
Selain itu juga dibentuk panitia kecil perancang UUD 1945 yang diketuai oleh supomo.
Anggota panitia kecil adalah Wongsanegoro, Ahmad Subarjo, A. A. Maramis, R.B
singgih, Sukiman, dan Agus Salim. Berikut ini hasil kerja panitia kecil yang
dilaporkan tanggal 14 juli 1945.
- pernyataan
Indonesia merdeka
- pembukaan
Undang-undang dasar (preambul)
- UUD
(batang tubuh)
Anggota PPKI berjumlsh 21 orsng
indonesianyang mewakili beberapa daerah di Indonesia, dan ditambah 6 orang lagi
tanpa sepengetahuan jepang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs.
Moh. Hatta. Sedangkan penasehatnya adalah Mr. Ahmad Subarjo. Tugas PPKI adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi pendiri Negara dan
pemerintahan RI.
Para anggota PPKI diizinkan
melakukan kegiatan menurut pendapat dan kesanggupan angsa Indonesia sendiri,
tetapi dengan syarat harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
- menyelesaikan
perang yang sekarang sedang dihadapinya. Oleh karena itu bangsa Indonesia
harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya dan bersama-sama dengan
pemerintahan jepang meneruskan perjuangan untuk memperoleh kemengangan
dalam perang asia timur raya.
- Negara
Indonesia itu merupakan anggota lingkungan kemakmuran bersama asia timur
raya.
PPKI mengadakan sidang sebanyak 3
kali yaitu pada tanggal 18 agustus 1945, 19 agustus 1945, dan 22 agustus 1945.
Berikut ini hasil-hasil
sidang-sidang PPKI.
- sidang
PPKI 1 tanggal 18 agustus 1945
- mengesahkan
rancangan UUD sebagai UUD Negara RI.
- Memilah
Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
- Untuk
sementara waktu presiden dibentuk oleh sebuah komite nasional Indonesia.
- sidang
PPKI 2 tanggal 19 agustus 1945
- menetapkan
wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi dan gubernurnya.
- Menetapkan
12 deparlemen beserta menteri-menterinya
- Mengusulkan
dibentuknya tentara kebangsaan
- Pembentukan
komite nasional di setiap provinsi
- sidang
PPKI 3 tanggal 22 agustus 1945
- dibentuknya
komite nasional
- dibentuknya
partai nasional Indonesia
- dibentuknya
tentara kebangsaan
PPKI telah selesai melaksanakan
tugasnya pada tanggal 22 agustus 1945, namun baru dibubarkan pada tanggal 29
agustus 1945 bersamaan dengan pelantikan anggota komite nasional Indonesia
pusat (KNIP)
C. Perbedaan dan Kesepakatan
yang Muncul dalam Sidang-Sidang BPUPKI dan PPKI
Dalam sidang BPUPKI 1 tersebut
terdapat 2 golongan yang berbeda pendapat. Berikut ini kedua golongan tersebut.
- Golongan
islam yang menginginkan Indonesia ditegakkan menurut syariat islam.
- Golongan
nasionalis yang menginginkan Indonesia ditegakkan berdasarkan paham
kebangsaan.
Dalam sidang
BPUPKI 2 muncul perbedaan pendapat mengenai bentuk Negara. Pada sidang PPKI
juga muncul perbedaan pendapat mengenai wilayah Indonesia, pemilihan presiden
dan wakil presiden, rumusan dasar Negara, kementrian, serta pembagian daerah. Perdebatan antara golongan nasionalis dengan
golongan sekuler muncul kembali terutama mengenai sila pertama dalam rumusan
dasar Negara.
No comments:
Post a Comment