Dikisahkan tentang Yun
Joon Suh (Song Seung Hun) dan Eun Suh (Song Hye Kyo) dibesarkan sebagai kakak
beradik selama 14 tahun sampai munculnya sebuah fakta yang mengejutkan keluarga
mereka. Ternyata Eun Suh bukan adik perempuan kandung Joon Suh melainkan anak
orang lain yang tertukar ketika masih bayi.
Peristiwa tersebut terjadi gara-gara bocah lelaki
cilik Joon Suh secara tidak sengaja memainkan label nama dalam ruang bayi di
rumah sakit tempat adik perempuan Joon Suh dilahirkan.
Akibatnya Eun Suh yang seharusnya berada di
keluarga Choi, jadi dipelihara oleh keluarga Yun yang merupakan keluarga
berada. Sedangkan adik perempuan asli Joon Suh, Shin Ae (Han Chae Young)
dipelihara keluarga Choi yang miskin. Kekeliruan tersebut tanpa sengaja
terungkap ketika Eun Suh mengalami kecelakaan pada usia 14 tahun.
Begitu terungkap,
kehidupan Eun Suh dan Shin Ae berubah total. Shin Ae yang akhirnya kembali ke
pelukan keluarga Yun dan Joon Suh pun dibawa oleh ayah-ibunya ke Amerika Serikat.
Sedangkan Eun Suh ditinggalkan di Korea pun terpaksa membanting hidup untuk
menyambung hidupnya.
Walaupun begitu waktu dan jarak yang ribuan mil
tidak kuasa membuat Joon Suh dan Eun Suh tidak bisa melupakan kasih sayang di
antara mereka. Setelah sembilan tahun berlalu, keluarga Yun akhirnya kembali ke
Korea.
Joon Suh yang telah menginjak usia dewasa dan
bertunangan dengan seorang wanita sesama seniman, Shin Yoo Mi (Han Na Na),
tanpa sengaja bertemu lagi dengan Eun Suh di sebuah hotel. Eun Suh kini bekerja
di sebuah hotel milik sahabat Joon Suh, Hun Tae Suhk (Won Bin).
Pertemuan Joon Suh dan Eun Suh ternyata
mendatangkan kesulitan di kemudian hari. Sebab mereka akhirnya menyadari bahwa
cinta kasih di antara mereka tidak lagi merupakan kasih kakak beradik melainkan
telah berubah menjadi cinta antara pria dan wanita.
Namun mereka juga menyadari tidak mudah mewujudkan
hal tersebut sebab Joon Suh telah punya tunangan.
Tidak hanya itu, Eun Suh pun dicintai Tae Suhk. Bahkan pergulatan cinta di
antara mereka bertambah rumit, ternyata Shin Ae tergila-gila kepada Tae Suhk.
Karakter dan Pemainnya:
Yun Joon Suh
Diperankan oleh aktor muda yang bernama Song Seung
Hun. Selain tampil dalam “Endless Love”, aktor yang dilahirkan pada 5 Oktober
1975 juga tampil dalam serial “Law Firm”, “Pop Corn” dan “Happy Together”. Ia
juga menyabet penghargaan KBS Photogenic Actor dan Most Popular Actor untuk
“Endless Love”.
Eun Suh
Diperankan oleh aktris muda Song Hye Gyo yang juga
tampil dalam serial populer Korea “Hotelier”. Seperti halnya Song Seung Hun,
Song Hye Kyo yang lahir pada tanggal 26 Februari 1982 ini juga menyabet
penghargaan KBS Most Popular Actress dan Most Photogenic Actress.
Han Tae Suhk
Karakter yang mencintai Eun Suh ini diperankan
oleh aktor Won Bin yang bernama asli Kim Do Jin. Selain memperoleh penghargaan
KBS Best Actor, Won Bin yang lahir pada 29 September 1977 ini juga membintangi
serial “Kokji”.
Shin Ae
Karakter adik kandung Joon Suh diperankan oleh
aktris pendatang baru, Han Chae Young. Dari serial “Endless Love”, aktris yang
lahir pada 13 September 1980 ini mendapatkan penghargaan KBS Most Popular
Newcomer.
Shin Yoo Mi
Tunangan Joon Suh ini diperankan oleh aktris Han
Na Na. Serial drama “Endless Love” ini merupakan debut pertama aktris kelahiran
tahun 1979 tersebut.
SELAMAT MEMBACA….
Kisah ini dimulai dari
seorang anak kecil yang bermain di dalam ruangan penuh dengan bayi-bayi yang
baru dilahirkan. Tanpa merasa tau apa yang sedang ia lakukan, anak itu mencabut
salah satu kartu nama yang tertempel di salah satu box bayi itu dan menjatuhkannya
kemudian suster datang dan memarahi orang tua si anak yang dengan sengaja
meninggalkan anaknya bermain di dalam ruangan penyimpanan bayi. Dengan cepat
dan tanpa ragu suster memasang kembali dua kartu nama dan memasang pada box
bayi.
Kita lanjut ke sebuah
perbukitan hijau yang indah ada dua orang yang sedang bersepeda berdampingan
dan kelihatan sangat bahagia. Lalu di sebuah ruangan kelas ada seorang siswa
yang sedang melukis dengan serius dan tiba-tiba seorang siswi masuk ke ruangan
tersebut dan menangis tanpa melihat sekelilingnya. Gadis itu membuka sebuah
surat (kayaknya sih surat cinta dan mianhe karena aku ga tau nama cewe ini
siapa ..) dan meremasnya dengan penuh kekesalan dia berteriak aku benci kau Jun
Xi dan setelah ia menengok ternyata orang yang ia teriaki nama nya ada di dalam
ruangan yang sama dan sedang melihat ke arahnya.
Lalu gadis itu
menanyakan kenapa Yin Jun Xi membuang surat dari nya, karena pertanyaan itu
membuat Jun Xi marah. Kalau aku membuangnya memang kenapa ?? Apa kau tak
menyukaiku ?? dan pada saat itu Yin En Xi berdiri di depan pintu dan mereka
berdua melihat En Xi lalu gadis itu tiba-tiba menampar pipi Jun Xi dan pergi
meninggalkan mereka berdua. Setelah kepergian gadis itu En Xi pun masuk membawa
setumpuk kertas (kayaknya sih surat cinta lagi, ternyata Jun Xi banyak
penggemarnya ya …). Sebelum En Xi memberikan surat-surat itu Jun Xi sudah
berkata bahwa ia telah menyukai seseorang, tapi En Xi tetap memberikan
surat-surat itu dengan segera Jun Xi pun membuangnya ke tong sampah tanpa
melihat terlebih dahulu surat dari siapa itu. Ternyata para gadis yang
menitipkan surat pada En Xi sedang menunggu di luar kelas setelah Jun Xi
meninggalkan En Xi lalu mereka segera menghampiri En Xi dan menanyakan
bagaimana surat dari mereka dan Jun Xi bilang apa pada En Xi. En Xi pun
menunjuk ke tong sampah di depan mereka. Mereka mengeluh kenapa Jun Xi begitu
keterlaluan. En Xi hanya bisa tersenyum melihatnya dan segera berlari menyusul
kakaknya ke tempat parkir sepeda. Di perjalanan En Xi minta maaf karena ia
melakukan hal yang Jun Xi tidak suka, lalu En Xi menasehati kakaknya itu untuk
segera mencari pacar agar para gadis tidak mengejarnya lagi. En Xi menanyakan
siapa gadis yang Jun Xi suka. Dan Jun Xi pun menjawab itu rahasia dan minta En
Xi jangan memberitahukan ayah dan ibu mereka. Tiba-tiba hujan turun dengan
deras nya mereka tetap melanjutkan perjalanan dan basah kuyup lalu mereka
berteduh di depan pabrik kosong sambil menunggu hujan reda. Karena En Xi tidak
suka dengan keadaan basah kuyup ia pun membuka roknya dan hanya memakai rok
daleman. Jun Xi panik dan berkata mau apa kau ?? sambil tertawa ia bertanya
pada En Xi sejak kapan ia mulai memakai rok dalam.
Sesampainya di rumah En
Xi mandi bersama ibu mereka berdua saling mengosok punggung dan mengobrol
dengan hangat dan bercanda. Ibu pun memegang dada En Xi dan menjailinya dengan
bertanya kapan berubah jadi sebesar ini ?? En Xi hanya menjawab nanti aku akan
sebesar ibu, Ibu pun tertawa mendengar jawaban anaknya itu. En Xi pun
bergantian menggosok punggung ibu nya dan tiba-tiba En Xi bilang bahwa telinga
ibu dan nenek tebal sedangkan telinganya sendiri tipis tidak sama dan ia tanpa
berfikir berceloteh sepertinya ia bukan anak ibu nya karena mereka tidak mirip
dan ia hanya anak pungut.
Ibunya menjawab jangan
bicara sembarangan dan memuji anaknya bahwa ia benar-benar cantik. Setelah
selesai mereka pun makan bersama dan ibu memberitahu bahwa En Xi sudah dewasa,
karena muka En Xi malu Jun Xi pun terus meledeknya sampai akhirnya mereka berdua
kejar-kejaran. Lalu keesokan paginya mereka berangkat sekolah naik sepeda.
Karena En Xi belum lancar naik sepeda Jun Xi pun menuntun nya sampai di tengah
perjalanan Jun Xi pun melepasnya. En Xi marah-marah karena takut tapi akhirnya
mereka sampai juga ke sekolah. En Xi bercerita kalau ia akan mencalonkan
menjadi ketua kelas dan akan mengalahkan Cui Xin Ai (Cui Sin Ai ini adalah
teman sekelas En Xi yang selalu jahat dan iri terhadap En Xi mereka berdua
selalu saingan dalam berbagai hal ..) Jun Xi bertanya siapa Xin Ai ?? En Xi
menjawab ia adalah lawanku. Kenapa ia menjahatimu ?? Tanya Jun Xi sedikit
khawatir tapi En Xi menjawabnya tidak. Lalu mereka berpisah ke kelas
masing-masing (Jun Xi berada di kelas 2 dan En Xi berada di kelas 1 ..)
sesampainya di lorong kelas Jun Xi di hampiri dua siswi yang menunggunya. Gadis
itu langsung bertanya apakah ia Jun Xi dan ia juga yang menggambar seluruh
lukisan tersebut. Karena merasa asing Jun Xi hanya menjawab kau adik kelas
kenapa datang mencariku.
Gadis itu langsung pada
intinya bahwa ia akan mengikuti pameran puisi dan ingin meminta tolong Jun Xi
yang membuat latar belakang gambar nya. Jun Xi bilang ini adalah pertama
kalinya mereka bertemu dan tidak ada alasan untuk Jun Xi menolongnya. Gadis itu
kecewa dengan jawaban Jun Xi ia pun langsung berlari keluar dan temannya
bingung karena ditinggalkan ia hanya bisa memanggil Xin Ai … Cun Xin Ai …
Tiba-tiba Jun Xi ingat setelah mendengar nama itu dan ia memanggil kembali
teman Xin Ai dan bertanya apakah ia Xin Ai kelas 1-2 ?? teman Xin Ai menjawab
iya.
Sedangkan di dalam kelas
1-2 Ibu guru sedang memimpin jalannya penghitungan suara atas pemilihan ketua
kelas antara Yin En Xi dan Cui Xin ai. Setelah penghitungan suara selesai En Xi
mendapatkan 29 suara sedangkan Xin Ai mendapatkan 16 suara. Akhirnya En Xi lah
yang menjadi ketua kelas dan Xin Ai menjadi wakilnya. Bukan itu saja En Xi pun
menjadi juara 1 umum. En Xi sangat bahagia atas keputusan ini sedangkan Xin Ai
hanya bisa menahan kekesalannya dan ia tidak berhenti terus melihat kearah En
Xi. Setelah selesai penghitungan suara Ibu guru memberitahukan bahwa akan
diadakan pameran puisi minggu depan yang di rekomendasikan adalah En Xi dan Xin
Ai tapi keputusan dari Ibu guru yang ikut adalah En Xi karena semester
sebelumnya Xin Ai sudah pernah mengikutinya lagipula En Xi mempunyai seorang
kakak yang pandai melukis itu pasti bisa membantu En Xi dalam pameran puisi
tersebut. Xin Ai semakin merasa marah karena ia terkalahkan lagi oleh En Xi.
Saat pelajaran olahraga
semua siswa keluar lapangan sedangkan Xin Ai tidak ikut olahraga. Tiba-tiba
satu sekolah gempar dengan adanya rok dalam ada di atas pohon ternyata itu
adalah rok dalam En Xi. Dengan cepat En Xi memanjat pohon dan berhasil mendapatkannya,
Jun Xi melihat adiknya dari kejauhan dan ia tahu siapa yang telah mengerjai
adiknya itu. Di perjalanan pulang En Xi bilang bahwa Jun Xi jangan marah dengan
kejadian tadi, ia juga tidak tahu siapa pelakunya tapi karena teman En Xi tahu
ia langsung bicara kalau Xin Ai lah pelakunya.
Tak lama kemudian Jun Xi
melihat Xin Ai dan berniat menghampirinya. Karena panik En Xi pun mengejar
kakaknya tanpa di duga datang sebuah truk dan menambrak En Xi, Jun Xi mendengar
teriakan itu ia pun langsung berbalik membawa En Xi segera ke rumah sakit. Di rumah
sakit Jun Xi sedang menunggu kedatangan orang tua mereka. Beberapa menit
kemudian orang tua nya pun datang langsung bertanya bagaimana kondisi En Xi.
Jun Xi memberitahukan bahwa En Xi sangat parah dan harus segera di operasi.
Setelah itu orang tua
Jun Xi dan En Xi masuk ke ruangan dokter. Dokter bilang bahwa waktu operasi
tidak memakan waktu yang lama untuk itu mereka harus mendonorkan darah mereka.
Karena darah En Xi B maka dokter bertanya siapakah yang mempunyai golongan
darah yang sama ??. Orang tua Jun Xi malah terlihat bingung atas pertanyaan
dokter karena golongan darah mereka berdua sama-sama O bukan B. Setelah itu
mereka pergi untuk pengecekan darah. Menunggu beberapa saat hasilnya pun keluar
dan benar, bahwa golongan darah Tuan Yin adalah O dan Nyonya Yin juga O. Tuan
Yin pun bertanya pada kepala laboratorium tersebut kalau kami berdua darahnya O
apakah mungkin memiliki anak yang berdarah B. Jawaban kepala lab tersebut
adalah tidak. Setelah mendengar penjelasan itu Nyonya Yin pun lemas tak habis
pikir kenapa bisa begini !!.
Di perjalanan pulang
Tuan Yin berkata pada istrinya bahwa ada yang ingin ia bicarakan tapi Nyonya
Yin menolak ia berkata kalau ia tidak akan pulang dan akan kembali ke rumah
sakit menemani En Xi dan tidak ada yang perlu dibicarakan (ibunya sepertinya
sudah tau kemana arah pembicaraan suaminya itu ..) Tuan Yin langsung berkata
kalau golongan darah mereka beda dengan En Xi ia rasa mungkin En Xi bukan anak
kita. Sementara Jun Xi sedang menunggu En Xi dirumah sakit dan melayani segala
yang En Xi mau. Tuan Yin sedang berada di rumah sakit tempat dimana En Xi dulu
dilahirkan. Ada 2 bayi yang dilahirkan yang satu Li Jin Hua dan satu lagi Chin
Chun Yun, mereka memiliki dua darah yang beda O dan B jika anakmu berdarah B
mungkin saat lahir tertukar. Disitu pula amarah Tuan Yin tidak bisa dibendung
lagi ia menyalahkan perawat rumah sakit yang tidak benar dalam bekerja.
Di suatu jalan Jun Xi
mengikuti Xin Ai ia memanggilnya. Ia bilang pada Xin Ai kalau ia mau menolong
Xin Ai pada pameran puisi itu asal ia tidak menjahati En Xi lagi. Tapi Xin Ai
tidak mengaku kalau ia telah menjahati En Xi, ia menjawab ia tidak mau di ancam
oleh Jun Xi tapi ia ada satu syarat yang harus dilakukan Jun Xi, ia harus
berlutut di hadapan Xin Ai.
Tanpa di duga Jun Xi pun
berlutut seraya memohon agar Xin Ai tidak mengerjai adiknya lagi (duh so sweet
banget ya Jun Xi rela berkorban harga diri demi adik kesayangannya ..) Tanpa
sengaja Jun Xi melihat mobil ayahnya berhenti di tempat yang sama tidak jauh
darinya. Ayah dan ibunya menghampiri sebuah kedai makan dimana di dpn kedai itu
sedang terjadi keributan. Jun Xi sedikit heran apa yang di lakukan orang tuanya
ia pun mengikuti dari belakang.
Tuan dan Nyonya Yin
sudah masuk di dalam kedai itu ia di sapa oleh pemiliki kedai sebut saja
Ajhuma. Nyonya Yin sedikit kaget dengan keadaan kedai itu. Ajhuma tadi berkata
siapa kalian ?? sepertinya kalian datang kesini ada hal lain bukan untuk makan.
Lalu Tuan Yin langsung pada pokok permasalahan, apakah anakmu lahir pada tgl 4
Oktober ?? dan dilahirkan di rumah sakit Jia Lin. Ajhuma tadi heran kenapa kau
bisa tau semua tentang anakku, sebenarnya apa yang kalian mau ??. Nyonya Yin
marah karena suaminya membohonginya dengan membawa ia kesitu dan ajhuma pun
tidak mengerti mengapa mereka bertengkar di rumahnya. Akhirnya perkataan Tuan
Yin menghentikan semuanya, putri kami tertukar dengan putrimu di rumah sakit,
aku sudah mengecek ke rumah sakit. Dan tanpa mereka sadari Jun Xi melihat dan
mendengar dengan jelas semua perkataan ayahnya itu. Nyonya Yin langsung menemui
En Xi di rumah sakit ia tidak mau di temani suaminya. Sesampainya di kamar En
Xi sedang membaca buku ia bingung kenapa ibunya malam-malam begini datang dan
ia berkata kalau ia bukan anak kecil lagi yang harus di temani. Ibu berkata
kalau mala mini hujan, dan En Xi pasti takut sendirian maka dari itu ia datang
menemani En Xi. Siapapun tak ada yang bisa menyakitimu dan ibu pasti akan
melindungimu sampai dewasa sambil terus Nyonya Yin memeluk En Xi dengan erat.
Sedangkan En Xi sendiri bingung dengan apa yang ibunya lakukan.
Dan setelah adegan ini
kita flashback pada masa lalu dimana ada seorang anak kecil yang bermain-main
dengan kartu nama, ternyata anak itu adalah Jun Xi kecil yang sedang di tinggal
oleh Tuan Yin untuk mengambil kamera di kamar rawat Nyonya Yin setelah melahirkan.
Setelah kejadian ini Nyonya Yin pulang dan mengusulkan pada suaminya agar
mereka semua pindah ke amerika dan melupakan kejadian ini. Sedangkan yang
menemani En Xi adalah Jun Xi, En Xi merasa heran kenapa hari ini Jun Xi dan ibu
bergantian menjaganya.
Jun Xi : En Xi jika kita
bukan saudara, apa aku ada kesempatan bertemu lagi ?? En Xi : tentu ada, kita
sudah ditakdirkan bersama ini takkan berubah Jun Xi : baik, kita jamsut kalau
kau menang berarti takdir En Xi : Baik jamsut siapa takut Lalu pikiran Jun Xi pun
mengingat-ingat setiap kali mereka berdua jamsut En Xi selalu kalah karena En
Xi selalu mengeluarkan batu, dan kali ini Jun Xi akan mengalah agar semua ini
benar-benar menjadi takdir untuk mereka bertemu kembali. Dan ternyata benar En
Xi mengeluarkan batu maka sebelumnya Jun Xi berfikir akan mengeluarkan gunting
agar ia kalah.
Keesokan harinya di
sekolah Jun Xi dan En Xi sedang menggelar acara pameran lukisan. Tuan dan
Nyonya Yin datang sebagai wali murid. Saat berjalan menuju tempat acara Tuan
Yin berkata pada istrinya apa ia benar-benar tidak ingin melihat anak itu.
Nyonya Yin bilang bahwa ia tidak akan melepas En Xi. Tiba-tiba di Nyonya Yin
melihat ajhuma yang di kedai tempo dulu yang tidak lain adalah ibu asuh dari
anak kandungnya sendiri. Tiba-tiba Xin Ai datang dan marah-marah karena melihat
ibunya datang. Akhirnya keluarga Yin dan ajhuma serta Xin Ai saling pandang
tanpa bicara satu sama lain. Keluarga Yin terlihat kaget dengan apa yang baru
mereka lihat tapi berbeda dengan ajhuma itu ia tampak senang dan tanpa
hentimemandang wajah En Xi.
-Bersambung-
No comments:
Post a Comment