Temanku adalah
Alien
Karya : olifah18
Profesor
Bori Valmore adalah nama ayahku dan Profesor Valmore itu nama kakekku. Sejak
aku lahir aku tak pernah melihat ayah dan kakekku, yang aku dengar dari
orang-orang ayah dan kakek menghilang setelah mereka melakukan uji coba pesawat
ulang aling buatan mereka. Namaku Borischa Valmore dan mamaku Rischa Balder.
Setiap aku menanyakan tentang ayah, mama pasti menjadi diam dan tak ingin
membahasnya, jadi jika kau ingin mengetahui tentang kakek dan ayah aku akan
menanyakannya kepada kakek Hock. Kakek Hock adalah sahabat kakek sejak kecil,
aku sudah menganggap kakek Hock seperti kakekku sendiri. Sejak ditinggal oleh
istrinya kakek Hock memutuskan untuk tinggal di Laboratorium Hocval.
Laboratotium Hocval adalah milik kakek Hock dan kakekku.
Sudah
lama aku tak bertemu dengan kakek Hock sejak liburan tengah semester lalu.
Untuk liburan kali ini aku berencana untuk mengunjunginya dan mungkin berlibur
disana. Saat pulang sekolah didalam mobil aku menyampaikan rencana liburanku
kepada mama tapi ternyata mama sudah memiliki rencana lain untuk liburan kali
ini. “pokoknya aku mau liburan tempat kakek Hock ma.. “ kataku, “ tapi mama
sudah memesan tiket buat kita pergi ke Thailand bosek” jawab mamaku, “ kita
kesana mau liburan apa mama mau menyelesaikan pekerjaan mama ?” kataku dengan
agak keras, mama hanya diam dan tak menjawabku sama sekali. Hari sudah malam
akhirnya kami sampai dirumah, mama tak juga mengeluarkan sepatah katapun.
Keesokan
paginya saat sarapan, “ kamu sudah menyiapkan barang-barang kamu kan, nanti ibu
mau pergi ke Lab. Hansyn dulu baru jemput kamu lagi , oke” kata mama,
“ kita jadi ke tempat kakek Hock ya
mama , asik… “ kataku gembira,
“ tidak kita ke Thailand, semalam kan
sudah mama kasih tau” jawab mamaku
“ aku gak mau ke Thailand aku maunya
tempat kakek Hock ma…” jawabku kesel
“ liburan kemarin kan kamu sudah
kesana..” kata mama
“ ya tapi aku maunya kesana, “ kataku
“ gak bisa, mama sudah pesen tiketnya
pokoknya kita harus ke Thailand” jawab mama
“kita ke thailand mau liburan apa mama
mau menyelesaikan pekerjaan mama ? kalau memang mama ke sana Cuma mau
menyelesaikan pekerjaan mama , lebih baik mama mengantarkan aku ke tempat kakek
Hock dan biarkan aku liburan sendirian disana “ sentakku
“ mama gak ada waktu untuk mengantarmu
kesana, sudah kali ini kamu ikut sama mama.” Jawab mama dan meninggalkan ku
sendiri di meja makan. Dengan kesal aku menuju kamarku dan mengambil semua
barangku dan memutuskan untuk pergi sendiri ke tempat kakek Hock selagi mama
lagi pergi ke Lab. Hansyn.
3
jam perjalanan dengan mengunakan bus antar kota, akhirnya aku sampai juga aku
pun berhenti di station dan melanjutkan perjalanan menuju arah utara, lalu
melewati hutan kecil sekirat 20 menit berjalan aku pun sampai di laboratorium Hocval.
Dalam perjalanan mama menelfonku terus menerus tapi tak aku angkat karena aku
masih kesal dengannya.
“ kakekkkkkkk……” teriaku
“ cucuku….., kamu gak papa kan? Kenapa
kamu nekat berangkat sendirian, mamamu khawatir sama kamu dan kenapa kamu tak
mengangkat telfonnya?” kata kakek Hock
“ kakek ini aku belum aja duduk udah
dikasih banyak pertanyaan begitu,” protesku
“ itu karena kamu sudah bikin khawatir
kakek dan mamamu.” Jelas kakek Hock
“ mama pasti nelfon kakek. aku kesal
sama mama kek, aku sudah bilang aku mau liburan kesini tapi mama maksa aku
untuk ikut mama ke Thailand, aku gak mau. Aku berangkat sendiri kesini karna
mama gak mau mengantarku.” Jelasku
“ tapikan setidaknya kamu mengangkat
telfon dari mamamu.” Kata kakek
“ habis mama ngeselin kek” jelasku
“ sudah-sudah kamu beresin
barang-barangmu lalu kita makan, kakek mau menelfon mamamu dulu agar ia tak
khawatir lagi” kata kakek
Aku
pun menuju kamar yang biasa aku tempati, kata kakek itu dulu kamar ayahku saat
melakukan penelitian jika tidak pulang kerumah karena itu di kamar itu masih
banyak barang-barang ayah ada diary, buku catatan kerja dan masih banyak bahkan
di dalam sebuah lemari ada berbagai macam cairan, dan bahan ntah buat apa.
Selesai
membereskan barang-barang dan mandi aku pun menuju ruang makan. Kakek Hock udah
memasak makan kesukaanku, kamipun makan bersama. Seusai makan kakek Hock
menunjukan hasil penemuannya selama ini setelah terakhir penemuannya tentang
Blackholl, ada sebuah planet asing sekarang berada di dekat bumi, planet
tersebut belum ada namanya. Planet tersebut sangat gelap tak juga memantulkan cahaya
matahari, ukuranya lebih besar dari bumi, planet itu juga tidak memiliki jalur
lintasnya alias itu planet yang berkeliling bebas. Kakek Hock memintaku untuk
memberi nama planet tersebut sebelum kakek Hock melaporkannya ke NASA. Aku
memberi nama SILA FARIUS. Setelah itu kakek melanjutkan untuk menujukan semua
hasil temuannya tentang planet tersebut dan tak terasa sudah malam. Setelah
makan malam kakek mengajakku ke suatu tempat. Kami keluar laboratorium dan
berjalan menuju utara ada sebuah seperti laboratorium kecil. Kami pun masuk
kedalam, ternyaka disana terdapat banyak semacam computer tetapi tak seperti
computer biasanya.
“ ini dulu ruang penelitian makhluk
luar angkasa milik ayahmu “ jelas kakek Hock
“ penelitian makhluk luar angkasa?”
Tanya ku heran
“ ya, dulu ayahmu percaya akan adanya
makhluk luar angkasa dan ada kehidupan lain selain dibumi, sehingga ayahmu
membuat laboratorium ini untuk melakukan hubungan dengan makhluk luar angkasa.”
Jelas kakek Hock
“ lalu, apa ayah sudah bisa
menghubungi makhluk itu? “ tanyaku
“ mungkin sudah.” Katanya
“ mungkin? Maksudnya kek?” tanyaku
“ kejadiannya tepat 2 hari sebelum
kamu lahir, sudah lama ayahmu mencoba menghubungi makhluk luar angkasa dan
akhirnya mendapatkan balasannya, saat itu ayahmu sangat gembira dan inging
langsung mengabarkan semuanya kepada halayak umum, tak satupun yang percaya
pada ayahmu. Karena pada computer ini sudah diberi alat pemdeteksi tempat
ayahmu juga mengetahui berasal dari mana balasan tersebut karena ingin
membuktikan tentang itu ayah dan kakekmu ingin melakukan perjalanan menuju
planet tersebut dengan menggunakan pesawat ualng aling buatan kakekmu yang
belum pernah di uji coba sama sekali.” Jelas kakek Hock semua yang sebenarnya.
“ lalu kek?” tanyaku sangat penasaran
akan kebenaran
“ saat itu ibumu dalam keadaan mau
melahirkanmu, pihak rumah sakit bolak-balik berusaha menghubungi ayahmu tetapi
karena handphone ayahmu tertinggal di ruangan ini maka ia tak mengetahui
tentang hal itu.” Kata kakek Hock
“ pantesan ibu selalu diam jika aku
Tanya tentang ayah. Lalu kakek dimana?” kataku
“ kakek sedang berada di rumah sakit
karena istri kakek sedang menjalani operasi jatung. Kakek gak tau jika kakek
dan ayahmu ingin melakukan perjalanan ke luar angkasa. Ketika keesokan paginya
berita internasional mengabarkan satelit milik NASA merekam sebuah potongan
badan pesawat yang meledak di luar angkasa yang diduga milik kakek dan ayahmu.
Kakek sangat shock apalagi kakek mendapatkan istri kakek operasinya gagal.” Jelas
kakek yang meneteskan air mata
Aku
pun juga mengeluarkan air mataku karena sudah mengetahui yang sebenanya. Apa
benar ada makhluk luar angkasa? Pertanyaan yang timbul dalam benakku. Kakek
Hock pun meninggalkan ku di ruangan ini sendirian. Aku penasaran dengan semua
komputer-komputer ini. Aku pun menyalakan semua komputer-komputernya, ketika
sudah menyala komputer utama meminta sebuah password. Aku mencoba dengan nama
ayah tapi tak berhasil, aku ingat waktu aku membaca buku diary ayah semua
tentang mama, apa mungkin passwordnya tentang mama?. Aku pun mencobanya dengan
nama mama tak berhasil juga, aku coba lagi dengan tanggal ulang tahun mama tak
berhasil juga, dengan tanggal pernikahan juga tak berhasil juga apa memang
bukan tentang mama, tapi aku kepikiran apa mungkin panggilan kesayangan ayah ke
mama “MANOLONDA (BIDADARI dalam bahasan byelorusia)” dan akhirnya berhasil.
Saat layar sudah terbuka tiba-tiba harus menjawab beberaoa pertanyaan dengan
memilih jawabannya, pertanyaannya sama persisi dalam buku kerja ayah akhirnya
akupun dapat menjawab semua pertanyaan tersebut saat menjawab pertanyaan dari
jawaban-jawaban itu seperti membuat sebuah kunci nada. Aku mencoba kunci-kunci
tersebut pada komputer yang satunya, saat aku menekan tombolnya menimbulkan
bunyi, aku mencoba semua kunci-kuncinya dan bebunyi seperti sebuah pesan, apa
ini pesan yang ayah berikan untuk menghubungi makhluk luar angkasa?. Aku pun
menunggu akan jawaban yang datang tapi tak ada jawaban. 2 jam aku menunggu tapi
tak ada juga, mungkin bukan ini. Aku kecewa dan aku memutuskan untuk kembali ke
laboratarium Hocval.
Setelah
aku menguncinya, tiba-tiba ada suara seperti ledakan yang berasal dari arah
hutan, aku berusaha menghubungi kakek Hock dengan tombol peringatan yang ada di
dekat pintu yang menghubungkan langsung ke Laboratarium Hocval, karena
penasaran aku berlari menuju sumber suara tersebut kepulan asap putih
menghalangi pandanganku. Ketika asap itu menghilang aku melihat sebuah pesawat
yang terbalik dan aku juga mendengar suara aneh. Saat aku menyelidikinya
ternyata
“ kamu siapa? Kok ada disini? Mari aku
bantu” kata ku pada seekor makhluk seperti manusia wujudnya sama persis dengan
manusia tapi matanya yang berbeda matanya yang lebih besar.
Saat
aku menawarkan bantuan ia melihat aku dengan tatapan yang jujur membuat aku
takut tapi aku gak tega melihatnya tertimpa pesawatnya yang memang tak seperti
pesawat biasanya. Setelah ia bebas, ia menodongkan aku dengan sebuah senjata
seperti leser. Aku sangat terkejut saat melihat ia memiliki ekor. Awalnya aku
piker dia manusia tetapi manusia tak memiliki ekor dan aku pun menyimpulkan
bahwa dia makhluk luar angkasa ( alien). Dengan shock dan takut aku pun berlari
keluar dari hutan, lalu aku bertemu dengan kakek Hock
“ kamu gak apa-apa kan? Kenapa kamu
keluar dari hutan itu?” Tanya kakek Hock khawatir
“ gak papa kek, aku bertemu dengan
alien kek. Ayah gak berbohong ayah benar ada makhluk luar angkasa da nada
kehidupan lain selain dibumi kek” terangku
“ dimana dia sekarang?” Tanya kakek
“ di hutan.” Jawab ku
Aku
dan Kakek Hock masuk dalam hutan, kami mendapatkan makhluk itu sudah tergeletak
dia pingsan. Akhirnya aku dan kakek membawanya ke laboratorium Hocval. Dia
terluka dan mengeluarkan cairan berwarna biru di bagian kakinya. Apa itu darahnya?
Kami bingung bagaimana cara mengobatinya karna dia bukanlah manusia jadi
obatnya gak mungkin sama. Tapi aku nekat memberinya obat dan kakek nekat
menjahit lukanya. Dia juga masih tak sadarkan diri, mendengar semua ceritaku
kakek menempatkan makhluk itu di ruang isolasi untuk menghindari resiko
serangan dan mengikatnya.
Keesokan
harinya, kami mengecek keadaannya dan ternyata benar dugaan kami dia mengamuk
berontak, tapi untung kami sudah mengikatnya terlebih dahulu. Kami berusaha
untuk menenangkannya tetapi dia masih terus berontak, setelah dia melihat luka
dikakinya yang telah dijahit oleh kakek perlahan-lahan dia mulai tenang,
mungkin dia merasa bahwa kita tak berbahaya baginya.
“ kamu kenapa bisa berada disini? “
Tanya kakek
Dia hanya diam tak menjawab, apa dia
tak mengerti bahasa kita.
“mana mungkin dia mengerti bahasa kita
kek?” jelasku
“ %$%**##@%&^%$^*^R$ “ dia
mengeluarkan bahasa ntah apa itu kami tak mengerti, sepertinya dia juga
berusaha untuk berkomunikasi dengan kita. Tapi apa yang dia ucapkan terdengar
sama seperti kunci-kunci nada pada komputer ayah.
“sepertinya dia ingin mengatakan
sesuatu kepada kita” kata kakek
“ itu seperti kunci-kunci nada yang
aku temukan di komputer ayah kek” kataku
“ kunci nada?” Tanya kakek heran
“ ya kek, apa mungkin..... kek kita
harus membawanya keruangan ayah kek” pinta ku
Aku
dan kakek membawanya ke ruangan ayah, sempat dia memberontak tapi akhirnya dia
menuruti apa yang kita lakukan padanya. Dan aku juga tak lupa membawa Buku
catatan kerja ayah.
Sesampainya
disana, segera aku menghidupkan semua komputer lalu menekan tombol munci-kunci
yang semalam. Ketika dia mendengar itu sepertinya dia mengerti
“ #$%@&!*()*%%” katanya
“ kek, sepertinya ini bahasanya”
kataku
“ sepertinya begitu , coba kamu tekan
lagi” kata kakek
Aku
menekan tombol dengan kunci yang berbeda, dan dia juga meresponya tapi kami
tetap tak menegrti. Lalu dia melihatku menekan tombol-tombol itu dan dia juga
mencoba menekan tombol itu, sepertinya dia mengerti bahwa kita tak mengerti satu
sama lain mungkin dengan alat ini kami bisa berkomunikasi. Dia menekan
tombol-tombolnya dan aku menyatat semua kuncinya dan berusaha membaca dengan
panduan yang ada dalam Buku Catatan kerja milik ayah.
“bagaimana kamu bisa membacanya?”
Tanya kakek
“ bentar mungkin ini kek, “ jelasku
“ aku tak tahu kalian makhluk apa tapi
kalian baik padaku, aku butuh bantuan kalian aku ingin kembali ke planetku” itu
prediksi aku akan kunci-kunci itu.
“ bisa jadi, coba kamu Tanya ke dia
kenapa dia bisa berada disini?” kata kakek
Lalu
aku mencoba untuk menyampaikan padanya dengan panduan yang sudah aku dapat.
“ %^&%%^^&%^#%$#^#$^
&*&^&^&%$%#$%#@#@#*&^$%$@##%#$%%^%#@%” begitu katanya dan
aku mencoba untuk membacanya
“ saat itu aku sedang rebut dengan
ibuku, aku pergi keruangan kerja ayah dan melihat pesawat ini, aku pun
mencobanya tiba-tiba pesawat ini terbang keluar planet kami, ketika aku ingin
kembali ternyata bahan bakar pesawatnya telah habis dan pesawatku jatuh disini”
kira-kira begitu isinya.
“ kita harus membantunya kek. “ kata
ku
“ ya kita pasti membantunya, sekarang
kita harus mengambil pesawatnya dulu didalam hutan” kata kakek
Aku
pun menyampaikan padanya kita akan mengambil pesawatnya dahulu dari huatn dan
dia setuju. Saat kami menemukan pesawatnya kamipun langsung membawanya ke
laboratorium Hocval. Pesawat ini tak begitu berat sangat ringan sehingga dengan
mudah kami membawanya. Sesampainya di Lab. Aku terkejut mama sudah berada di
kamarku.
“ mama , kenapa disini?” tanyaku
“ ya pekerjaan mama sudah selesai,
jadi mama kesini deh” kata mama
“ ma, aku sudah tau yang sebenarnya
tentang ayah dan kakek, ternyata ayah benar ma ada makhluk luar angkasa yang
hidup di luar sana. “ jelasku
“ ah ngacok kamu ini, sudah itu Cuma
cerita ayahmu dulu “ kata mama
“ gak ma, aku sendiri yang menemukan
makhluk itu” kataku
“ apa? Kamu serius?” kata mama
“ ya , ma dia sekarang ada bersama
kakek Hock” kata ku
“ apa kamu mengerti bahasanya?” Tanya
mama yang masih kurang percaya
“ aku mengunakan komputer dan buku
catatan kerja ayah sebagai panduannya, dan itu berhasil” jelasku
Lalu
aku mengajak mama untuk bertemu makhluk itu. Mama pun percaya kalau ayah selama
ini benar. Kakek Hock sudah mengambil sempel bahan bakar pesawat itu, tetapi
kakek Hock tak tau bahan apa yang digunakan, apa mungkin bahan itu tak ada
disini. Lalu aku mengajak makhluk ini ke ruangan ayah dan bertanya apakah dia
tahu bahan apa yang digunakan.
“ aku tidak tahu (kata kunci yang
sudah diterjemahkan)” katanya
Kami
pun kembali ke Lab.Hocval. aku meminta mama untuk meneliti bahan apa saja yang
digunakan untuk bhana bakar pesawat ini dengan sempel itu, Karena mama adalah
seorang ahli Biokimia. Dengan peralatan yang ada di Lab. Hocval mama langsung
meneliti bahan tersebut dengan bahan dasar yang mama bawa.
Setelah 2 jam kami menunggu akhirnya
mama selesai melakukan penelitiannya.
“ bagaimana ?” Tanya kakek
“ aku tak tahu ini terbuat dari bahan
apa saja, tetapi saat aku memanaskan cairan ini akan menimbulkan bau seperti
ini “ jelas mama
“ kayaknya aku pernah mencium bau ini
“ kataku
“ dimana?” Tanya kakek
Aku
berusaha untuk mengingatnya. Karena baunya tak seberapa jelas tapi aku pernah
mencium bau ini. Apa munkin….
“ kek bau nya seperti cairan yang ada
di lemari kamar ayah.” Kataku
“ ayo kita kesana” kata kakek
Kami pun memcoba untuk mencium semua
masing-masing cairan.
“ tapi taka da yang mirip, “ kata
kakek
“ mungkin kita bisa mencampurkan
bahan-bahan ini. “ kata mama
Mama
pun kembali meneliti bahan-bahan ini. Sambil menunggu mama kakek mengganti
jahitan pada makhluk tersebut karena saat dia berontak tadi jahitanya rusak.
Tak terasa waktu sudah tengah malam.
“ sudah selesai” kata mama
“ bagaimana?” Tanya kakek
“ berhasil, kita berhasil ternyata
campuran bahan-bahan itu” kata mama
“ syukur kalau gitu, tapi dari mana
suami mu mendapatkan cairan itu” Tanya kakek
“ saya juga tidak tahu tapi ini bahan
bahan campuran zat kimia yang berkonsentrasi tinggi, yang dahulu digunakannya
untuk bahan bakar pesawatnya dahulu” jelas mama’
“ bisa jadi “ kata kakek
“ lebih baik kita istirahat dulu,
besok pagi kita lanjutkan lagi” kata mama
Kami
pun istirahat, aku tidur bersama mama dan kakek tidur dengan makhluk itu. Keesokan
harinya, kami melakukan uji coba bahan yang telah di temukan oleh mama. Saat
mesin pesawat dihidupkan mesinnya pun berjalan. Kami senang ternyata kami
berhasil. Sebelum dia pergi aku mengajaknya untuk keruangan ayah.
“ kalau boleh tau kamu berasal dari
planet apa?” tanyaku padanya dengan menggunakan komputer ayah
“ aku tak bisa menjawabnya (sudah
diterjemahkan)” katanya
“ baiklah, kalau begitu aku boleh tahu
namamu siapa? Nama ku Borischa” kataku
“ namaku MOMO “ katanya
“ jika kamu selamat dan sudah sampai
ke planetmu, segera hubungi aku ya. Aku akan menunggu pesanmu” kataku
“ baik aku akan mengirim pesan padamu”
katanya
Kami
pun berpelukan. Aku senang bertemu dengan nya, dan aku senang ternyata ayahku
benar. Terimakasih berkat kau aku percaya bahwa ayahku benar. Dan aku berjanji
akan menyembunyikan tentang hal ini pada orang lain. Dia memutuskan untuk pergi
dimalam hari agar taka da yang tahu atas perjalannannya.
Malampun
tiba, dan dia berpamitan kepada aku, mama, dan kakek. Lalu dia memasuki
pesawat, dan berangkat menuju planetnya.
“ SELAMAT TINGGAL MOMO” kataku
“ sudah dia pasti akan menghubungimu”
kata kakek
Setiap
hari selama disini, aku menunggu pesan darinya. Tapi tak ada pesan yang
terdeteksi oleh komputer ayah aku khawatir dia tak sampai ke planetnya. 1
minggu berlalu, liburaanku pun usai dan aku kembali bersekolah. Setiap hari
libur aku pasti akan berlibur ke Lab. Hocval dan mengunjungi kakek. Ketika aku
mulai masuk kuliah, kakek Hock meninggal. Aku sangat sedih di tinggal kakek
Hock, dan aku memutuskan untuk tinggal di Lab.Hocval dan berhenti kuliah. Tetapi
aku masih berharap bahwa MOMO akan mengirim pesan padaku. Karena memikirkan hal
itu, aku berfikir untuk membuat sebuah alat audio penerjemah. Agar jika nanti
MOMO menguhubungiku, aku sudah lebih mudah berkomunikasi dengannya. Karena
itulah aku memutuskan untuk kuliah kembali.
5
tahun aku kuliah, dan akhirnya berhasil menciptakan alat audio penerjemah.
Sampai saat ini tak ada juga pesan dari MOMO. Ketika aku ingin memasangkan alat
audio penerjemah itu pada komputer ayah, tiba-tiba ada pesan yang masuk. Dan
alat audio penerjemahku berfungsi
“ Borischa ini aku MOMO…….”
SELESAI
Wah ceritanya sangat keren... Saya juga punya loh judulnya bertemu alien ada di blog ku
ReplyDeletedibaca ya
maaf ya baru bisa balas, ya makasih oke insya allah aku mampir di blog mu
Delete