TITRASI ASAM BASA
DISUSUN:
1. ELA
INDAH FITRIANI (5)
2.
NUR CHOLIFAH
FERDAYANI (22)
3.
RISTA CHANDRA
DEVI (25)
4.
YUNITA ARIYANTI (31)
SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOTAGAJAH
LAMPUNG
TENGAH
2013
A.
Tema
TitrasiAsam-Basa
B.
Tujuan
Menentukan kemolaran larutan HCl dengan larutan
NaOH 0.1 M
C.
DasarTeori
Titrasi asam basa
disebut juga titrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam basa
larutan dapat ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam
basa. Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar
sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan
kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang
diketahui dari perubahan warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan
melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi.
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titk akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titk akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.
D.
Alatdanbahan
Ø Alat :
a.
Buret
b.
Statif
c.
Labu
Erlenmeyer 3 buah
d.
Silinder
ukur
e.
Corong
f.
Pipet
tetes
Ø Bahan :
a.
Larutan
HCl
b.
Larutan
NaOH 0.1 M
c.
fenolftalein
E.
LangkahKerja
1.
Masukan
20 mL larutan HCl dan 3 tetes indicator fenolftalein ke dalam sebuah labu
Erlenmeyer
2.
Isi
buret dengan larutan NaOH 0.1 M hingga garis 0 mL
3.
Tetesi
larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan sedikit demi sedikit
secara berhati-hati dan labu Erlenmeyer terus-menerus diguncangkan. Penetesan dihentikan
saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
4.
Ulangi
prosedur diatas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama
F.
Data Pengamatan
Percobaan
|
Volume
NaOH yang digunakan (mL)
|
1
|
23.8
|
2
|
24.8
|
3
|
24.1
|
Rata-Rata
|
24.23
|
G.
Pembahansan
HCl +
NaOH NaCl + H2O
M HCL = V NaOH . M NaOH
20
= 24,23 . 0,1
20
= 0,12 M
H.
Kesimpulan
Jadi konsentrasi Hcl ynag digunakan pada percobaan ini adalah 0,12
M
Kadar atau konsentrasi HCl
(asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan mereaksikan HCl
(titrat) yang ditambahkan 3 tetes indicator PP
dengan NaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang
dicampurkan dengan 2 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi
pink. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl
tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah
volume NaOH (basa) diketahui, barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.
I.
Saran
Siswa harus lebih berhati-hati lagi dan lebih teliti
dalam melakukan praktikum ini. Dan pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya
J.
DaftarPustaka
ARIGATOU!
ReplyDeletealhamdulillah syukur deh kalau bisa ngebantu,
ReplyDeleteterimakasih sangat membantu untuk persiapan ujian praktik kimia :)
ReplyDeleteya sama sama, alhamdullah kalau laporan ini bisa membantu :), salam kenal
DeleteTHANKYOU
ReplyDeleteu're wel
Delete