Laman

Thursday 16 January 2014

Laporan Praktikum Kimia TITRASI ASAM BASA

TITRASI ASAM BASA






DISUSUN:
1.      ELA INDAH FITRIANI                        (5)
2.      NUR CHOLIFAH FERDAYANI         (22)
3.      RISTA CHANDRA DEVI                    (25)
4.      YUNITA ARIYANTI                            (31)


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOTAGAJAH
LAMPUNG TENGAH

2013


A.     Tema
TitrasiAsam-Basa

B.      Tujuan
Menentukan kemolaran larutan HCl dengan larutan NaOH 0.1 M

C.      DasarTeori
           Titrasi asam basa disebut juga titrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapat ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa. Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dari perubahan warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi.
           Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titk akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.

D.     Alatdanbahan
Ø  Alat :
a.      Buret
b.      Statif
c.       Labu Erlenmeyer 3 buah
d.      Silinder ukur
e.      Corong
f.        Pipet tetes

Ø  Bahan :
a.      Larutan HCl
b.      Larutan NaOH 0.1 M
c.       fenolftalein

E.      LangkahKerja
1.      Masukan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indicator fenolftalein ke dalam sebuah labu Erlenmeyer
2.      Isi buret dengan larutan NaOH 0.1 M hingga garis 0 mL
3.      Tetesi larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan sedikit demi sedikit secara berhati-hati dan labu Erlenmeyer terus-menerus diguncangkan. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
4.      Ulangi prosedur diatas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama
F.       Data Pengamatan
Percobaan
Volume NaOH yang digunakan (mL)
1
23.8
2
24.8
3
24.1
Rata-Rata
24.23

G.     Pembahansan

HCl + NaOH           NaCl + H2O

M HCL =  V NaOH . M NaOH
                               20
             =        24,23  .  0,1
                               20
             =  0,12 M


H.     Kesimpulan
Jadi konsentrasi Hcl ynag digunakan pada percobaan ini adalah 0,12 M
Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 3 tetes indicator PP dengan NaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 2 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa) diketahui, barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.

I.        Saran
Siswa harus lebih berhati-hati lagi dan lebih teliti dalam melakukan praktikum ini. Dan pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya

J.        DaftarPustaka

6 comments: